Kamis, 27 Desember 2018

Bukan Resensi Buku: ABC Anarkisme

Judul: ABC Anarkisme-Anarkisme untuk pemula
Penulis: Alexander Berkman
Penerbit: Daun Malam
Tahun terbit: 2017
ISBN: -
Tebal: 254 halaman

Anarkisme, paham yang seringkali disalah artikan ini memang sudah lama tak terdengar gaungnya diperhelatan politik dunia. Setelah tembok berlin dan Uni soviet runtuh, otomatis gerakan kiri banyak terbelah menjadi beberapa faksi. Ada yang lari ke politik parlementer dengan mendirikan partai hingga mereka yang masih istiqomah dengan politik extra-parlementer, seperti mereka para anarkis yang tetap istiqomah berada pada jalurnya.
Saya memang bukan seorang anarkis, namun ide-ide mereka banyak mengilhami saya selama berada dalam aktivisme politik beberapa tahun kebelakang. Sehingga mengulas buku keren ini mungkin menjadi salah satu hutang budi saya pada para anarkis termasuk pada Alexander Berkman dan yang terpenting pada Penerbit Daun Malam yang sudah rela meluangkan waktu menerjemahkan buku penting ini dalam rangka memperluas spektrum diskursus gerakan kiri pada umumnya.

Kita mulai saja. Pertama, buku ini dibuka dengan  pengantar dari Fredoom press(penerbit bahasa Inggris buku Alexander Berkman) dengan memaparkan kembali biografi singkat Alexander Berkman yang lumayan menyita banyak halaman untuk sekedar kata pengantar dari sebuah buku yang mungil ini menurut saya. Lalu halaman berikutnya kita dibawa pada kata pengantar si penulis yaitu Alexander Berkman. Untuk soal daftar isi, Alexander Berkman tahu betul siapa yang menjadi target dari penulisan buku mungilnya ini. Dan saya sangat salut pada penerbitnya yang menerjemahkan buku ini dengan bahasa yang paling bisa dimengerti oleh semua orang. Untuk ukuran buku berat seperti ini, bahasa yang digunakan sangatlah lentur dan hampir bisa dicerna oleh semua kalangan, termasuk kaum buruh. Tak seperti buku non-fiksi lainnya, ABC Anarkisme hampir mirip buku fabel untuk anak-anak yang mana penggunaan bahasanya sangatlah mudah dimengerti. Walau sebetulnya isi dari buku ini sangatlah berat untuk beberapa kalangan. Namun Daun Malam dan Alexander Berkman seperti sudah menjadi sahabat karib dalam menerbitkan buku, padahal mereka terpaut oleh masa dan daerah yang begitu berbeda dan jauh. Alexander hidup pada masa kekejian Tsar, Daun Malam hidup di era milenial. 


Di bab-bab pertama Alexander menyajikan definisi Anarkisme dengan gaya prolog yang menawan. Seperti pada bab ke-2, "Apakah Anarkisme itu kekerasan?". Dan bab ke-3, " Apa itu Anarkisme?".

Alexander hendak mendakwahi si pembaca namun dengan cara yang tidak langsung. Sungguh gaya penulisan yang penuh daya magis untuk ukuran seorang aktivis kiri pada zamannya.

Yang menarik lagi, pada pertengahan buku ini ada bagian dimana Alexander memaparkan secara rinci bagaimana anarki bisa terwujud atau dalam bahasa Alexander "sebuah keniscayaan". Seperti revolusi, persiapan, organisasi, prinsip-prinsip dan praktik, konsumsi dan pertukaran, produksi hingga mempertahankan revolusi diujung bab buku ini. Buku yang sebetulnya syarat dengan berbagai teori ilmiah ini, disajikan dengan bahasa yang sangat mudah sehingga sekalipun anak sekolah dasar yang membacanya akan langsung mengerti apa yang dimaksud dengan anarkisme dan bagaimana cara menuju pada sebuah anarki ini. Buku yang menjadi salah satu rujukan terbaik bagi kaum libertarian Indonesia ini tak pelak menjadi salah satu buku favorit saya. Selain memperkaya khazanah diskursus gerakan kiri pada umumnya, buku ini juga hadir sebagai pengisi kekosongan literatur anti-otoritarian di Indonesia. Salah satu buku rekomendasi untuk kalian yang masih salah kaprah mengartikan Anarki itu adalah sebuah kekerasan belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramadhan Yang Perlu Diingat