Di postingan sebelumnya saya pernah mengulas ihwal 10 lagu barat favorit saya, walau mengalami jeda yang lama, sekira hampir 1 tahun lebih untuk melanjutkannya ke chapter 2, rasanya kali ini adalah waktu yang tepat untuk melanjutkannya. Adalah momentum itu yang mengiringi saya mau menulis lagi setelah selama beberapa bulan jari saya beku membabar papan ketik lagi.
Tak usah banyak basa-basi inilah 9 lagu barat terbaik versi saya selanjutnya.
1. Simple plan-Lucky one
Rasanya tak berlebihan saya menempatkannya di urutan nomor satu. Lagu ini seperti kebanyakan lagu favorit saya, bercerita tentang demoralisasi yang mendominasi hidup seseorang. Tak semua orang akan selalu beruntung. Terkadang hidup tak seindah film yang sering kita tonton, berakhir happy ending. Simple plan membawakannya dengan iringan gitar akustik yang syahdu. Membuat lagu ini semakin membuat bulu kuduk saya merinding ketika mendengarnya. Mungkin lagu ini mereka maksudkan sebagai tandingan lagu Untitled yang menurut kebanyakan orang sangat menyentuh dengan pianonya. Potongan reff dari lagu ini semakin menegaskan proporsi yang sensual dari hidup yang harus dihidupi.
"Well, maybe one day I’ll be back on my feet
And all of this pain will be gone.
And maybe it won’t be so hard to be me.
And I’ll find out just where I belong.
It feels like it’s taking forever.
But one day things can get better.
And maybe my time will come.
And I’ll be the lucky one."
2. Emi Fujita-Once in a very blue moon
Lagi-lagi Emi Fujita saya masukkan dalam daftar lagu favorit saya. Masih sama seperti semua lagu Emi, once in a very blue moon hanya berlatarkan piano sederhana namun dengan alunan nada yang super catchy. Lagu yang bercerita tentang sepasang kekasih yang dipisahkan oleh jarak ini sepertinya tak terlalu familiar ditelinga orang Indonesia. Walau tema besar lagu ini terdengar biasa, namun kombinasi musik sederhana dengan suara merdu Emi membuat kolaborasi menakjubkan yang tak semua penyanyi perempuan seperti Emi melakukannya.
" I found your letter here, in my mailbox today. You were just cheked it, if I was Ok"
Potongan lirik dari bait pertamanya mampu membuat saya berangan mengalami hubungan absurd Long distance relationship kembali. Well, seperti yang saya katakan dulu, bahwa hubungan jarak jauh itu absurd namun selalu tema itu yang membuat saya jatuh cinta berkali-kali.
3.Letters to you-Finch
Pertama mendengar lagu ini, saya masih duduk di bangku SMP dulu. Saya tidak begitu mengerti makna implisit dari lagu ini ketika itu. Adalah teman dari paman saya yang mengenalkannya pada saya.
Memang ketika SMP dulu, saya sering bersentuhan dengan lagu-lagu pop-rock, grunge, emo, pop-punk dan lainnya. Jadi telinga saya tak terlalu asing mendengar lagu-lagu seperti Letters to you ini. Ada 2 versi yang dibawakan Finch untuk lagu ini; pertama versi plugged dan kedua versi unplugged. Walau saya sering mendengarnya dalam versi yang lebih 'cadas' namun saya lebih suka versi akustik dari lagu ini. Rindu menjadi tema besar dari lagu ini. Dan lagi-lagi saya sangat mudah jatuh cinta akan tema itu.
4. Anywhere else but here-Simple Plan
Saya terpaksa memasukkan dua lagu Simple Plan disini. Karena memang Simple Plan adalah band favorit saya dari SMP dulu. Dipostingan sebelumnya pun saya sempat memasukkan lagu dari band asal Kanada ini.
Lagu ini menurut saya adalah sebentuk kekesalan akan rutinitas sehari-hari yang menjemukan. Bisa dilihat dari lirik awal lagu ini yang mendamprat langsung ihwal 'hidup' yang membosankan ini.
"I'm staring at the clock and wondering why I'm still here. And my head about the pops thinking that your best day clear"
Belum masuk reff saja lagu ini sudah dapat ditebak akan kemana nantinya dia bercerita. Itulah yang membuat saya selalu menyukai Simple Plan dan khusunya lagu ini, easy listening dan lirik yang universal bisa membuat orang awam seperti saya mudah mengerti apa pesan dari lagu mereka. Saran saya, jangan putar lagu ini ketika kalian akan berangkat kerja, sekolah atau kuliah. Bisa-bisa kalian dipecat di tempat bekerja atau dapat surat DO dari kampus karena efek lagu ini yang membuat badan serasa tambah malas dan ingin memberontak.
5. 1981-Vanilla Sky
Saya kurang begitu memperhatikan sepak terjang band asal Italia ini sebelumnya. Namun karena lagu A thousand Miles dan 1981 ini saya jadi begitu antusias mengikuti mereka beberapa tahun kebelakang. Seperti kebanyakan lagu favorit saya, lagu ini simple, easy listening, catchy dan tentunya dengan ritme yang agak lambat. Saya pribadi memasukkan mereka dalam kategori pop-punk, namun entah mereka menyebut genre mereka apa. Telinga dan intuisi saya yang mengabarkannya. Setelah saya telusuri lebih dalam, ternyata Vanilla Sky cukup produktif dalam hal membuat album. Dan pada setiap album mereka, karakter yang khas dari musik mereka tak pernah hilang walau sudah berganti personil.
Lagu ini dalam perspektif saya adalah representasi musik pop-punk modern dengan kombinasi aransemen a'la '90-an yang tetap mereka pertahankan.
6. Heartache-One OK Rock
Well, sebenarnya lagu ini bukan berasal dari barat walau liriknya berbahasa inggris. Adalah One OK Rock yang menyanyikannya. Band ciamik asal negeri sakura ini terbilang baru dalam kamus saya. Saya belum lama mendengar lagu mereka. Beberapa teman saya sebelumnya pernah memperkenalkan musik mereka, namun saya kurang tertarik pada musik dari album lama mereka. Lagu Heartache ini, jika saya tidak lupa, baru mereka rilis di tahun 2017 lalu. Termasuk album baru mereka juga. Awal ketertarikan saya pada OOR pertama kali ketika saya mendengar kolaborasi mereka dengan Simple Plan yang membawakan lagu Summer Paradise ketika itu. Taka—sang vokalis OOR—begitu fasih ketika menyanyikan bagian Rap pada lagu Summer paradise-nya Simple Plan. Dari situlah saya mulai tertarik pada Taka dan OOR. Oh iya lagu Heartache ini juga termasuk dalam Original Soundtrack dari film Rourouni Kenshin atau Samurai X dalam versi anime. Ah begitu cocok padanan lirik yang begitu menyayat hati karena mengingat masa lalu dengan musik yang easy listening dan alur film yang romantis. Potongan lirik awalnya saja sudah begitu menyayat bagi saya.
"So they say the time, takes away the pain, but Im still the same—And they say that I will find another you, that cant be true"
Cocok sekali untuk kalian yang masih sayang dengan mantan kalian. Hehehe
7. Iris-Goo goo dolls
Tak sampai hati rasanya jika tak memasukan lagu ini. Bercerita tentang apa lagu ini? Dengar saja, kalian bisa menginterpretasikannya sendiri-sendiri. Saking bagusnya lagu ini, banyak sekali yang meng-cover lagu Goo goo dolls ini. Dari Sleeping with Sirens sampai band tanah air Noah pun pernah membawakan lagu mereka yang satu ini. Dari sisi musikalitas, lagu ini sangat sempurna. Iringan gitar dengan distorsi sedikit overdrive pada bagian reff-nya sangat cocok dengan suara sang vokalis yang sangat tinggi. Kolaborasi yang menakjubkan. Saya tak heran, karena semua ini dilakukan oleh sebuah band dengan sejarah yang panjang dalam dunia musik Internasional seperti Goo goo dolls.
Bagi saya, nama mereka cocok dipadankan dengan band sekelas Aerosmith atau Metalicca sekalipun.
Oh iya, lagu ini juga termasuk dalam Original Soundtrack film City of Angel kalau saya tidak salah.
8. I miss you-Incubus
I have no words to explain this song. Just listen and enjoy the beat!
Lagi-lagi lagu bertema rindu dan jarak yang memisahkan membuat saya mudah sekali hanyut dalam plotnya walau dengan lirik sederhana seperti lagu ini.
This song is dedicated to a girl who stole my world 8 years ago. I miss you.
9.Distance-Secondhand Serenade
Hampir semua lagu Secondhand Serenade saya suka. Jadi saya bingung harus memasukan lagu mereka yang mana. Dari Awake, Stranger, Fall for you, Your Call sampai Distance ini. Ya, masih tema yang sama seperti lagu-lagu favorit saya yang lain. Lagu ini bercerita tentang Rindu dan jarak yang memisahkan dua sejoli. Musikalitasnya? Jangan tanyakan itu, Secondhand Serenade sudah lama malang melintang di jagat musik Internasional. Saya rasa mereka punya cukup intuisi yang tajam ihwal lagu-lagu akustik yang bisa menemani kalian ketika galau melanda. Tidak saya ragukan lagi.
Untuk postingan kali ini saya rasa cukup hanya 9 lagu saja, tidak seperti postingan sebelumnya yang hingga 10 lagu favorit. Saya masih bingung mencari kandidat untuk posisi kesepuluh ini. Karena memang terlalu banyak referensi saya ihwal lagu barat favorit saya.
Oh ya, terakhir tulisan ini saya dedikasikan untuk seorang teman yang jauh di Kalimantan sana. Terima kasih sudah repot-repot menyemangati saya untuk menulis chapter 2 ini. Yuliana Sabarina, thanks a lot for your support!
Akhirul kalam
Cipanas 2018