I'm sorry mom I haven't make you happy yet
Apa kabar hari ini mah? Semoga Engkau selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa setiap harinya. Semoga Engkau diberi umur panjang dalam kebaikan oleh-Nya.
Tulisan ini saya buat sengaja untuk di dedikasikan hanya untukmu, walau saya tahu setiap huruf yang saya susun disini tak dapat menggantikan setiap cucur keringat, darah dan air mata yang kau teteskan untuk tetap membuat saya hidup sampai hari ini.
Mungkin banyak sekali moment dimana saya selalu membuatmu menangis kecewa, tapi asal kau tahu saja saya tidak pernah sedikitpun bermaksud untuk itu.
Dari mulai jabang bayi dulu hingga hari ini saya sudah berjenggot, saya selalu menyusahkan mu dengan jutaan kenakalan yang selalu saja kau tolerir. Entah apa motivasi dibalik semua hal yang kau perjuangkan untuk saya sampai hari ini. Tapi yang jelas saya tidak akan pernah menyamai apa yang telah kau berikan selama ini.
Dari dongeng fabel yang sering kau ceritakan pada saya setiap malam hingga hari ini saya bergelut dengan Das Kapital-nya Karl Marx, entah berapa miliar nominal yang sudah kau habiskan hanya untuk anak pertamamu ini sekarang. Jika seisi bumi saya berikan hari ini untuk menebus penderitaan yang kau rasa dimasa lalu untuk membuat saya tetap hidup hari ini mungkin takkan pernah cukup untuk menggantinya
Saya tahu tidak mudah menjadi seorang single parent sepertimu untuk membesarkan anak nakal seperti saya. Apalagi anakmu bukan hanya saya, masih ada kakak dan adik saya yang sama menyusahkannya dengan saya. Tapi sungguh luar biasa kau bisa melewatinya walau dengan perjuangan berdarah-darah dimasa lalu. Dengan sifat malas saya yang sampai hari ini belum bisa saya rubah sepenuhnya tapi engkau tetap sabar menghadapinya. Bahkan yang paling saya kagumi dari engkau adalah rasa sabar yang begitu luar biasa dalam menghadapi anak seperti saya. Saya tidak yakin akan ada orang yang dengan sabar dapat menghadapi malas, keras kepala, oportunis dan berbagai sifat menjengkelkan saya lainnya selain engkau didunia ini.
Saya begitu bersyukur bisa bertemu engkau didunia ini, seorang malaikat cemerlang tak bersayap yang rela menyisihkan rasa bahagianya demi membesarkan saya hingga hari ini.
Saya tahu engkau tak akan pernah melihat tulisan ini mah, karena saya tahu bagaimana sibuknya menjadi seorang ibu. Jangankan membuka blog atau jejaring sosial lainnya, waktumu hanya habis untuk berdoa dan terus berusaha membuat kami tetap tumbuh. Jadi saya tidak pernah berharap engkau bisa melihat tulisan sederhana dipojokan blog sederhana saya ini, tapi satu hal yang saya minta; Tetap lah jadi Ibu kami yang sabar, baik hati, penyayang dan santun serta pemurah selamanya.
Walau kadang teguranmu membuat saya sakit hati, tapi saya tahu kau tak pernah berniat seperti itu. Kau hanya ingin kami tetap menjadi lebih baik setiap harinya. Karena itulah kau tetap menegur kami ketika kami hilap.
Jika ada wanita yang selalu saya doakan di setiap sujud, engkau lah orangnya.
Maafkan saya karena sampai saat ini masih selalu merepotkanmu ditengah hiruk-pikuk duniamu yang sibuk itu.
Maafkan saya karena belum bisa membuat engkau bangga seperti anak-anak lainnya. Tapi jujur saja, sampai hari ini saya masih tetap berusaha menjadi orang yang bisa selalu kau banggakan.
Maafkan saya karena sampai hari ini saya belum bisa memberikanmu seorang cucu yang selalu kau idamkan.
Maafkan saya karena sampai hari ini saya masih sering membuatmu kecewa, marah, kesal dan jengkel karena ulah bodoh saya.
Tapi jujur saja dibalik semua tingkah bodoh saya selama ini padamu terselip rasa sayang yang tak bisa saya utarakan langsung padamu mah.
Jika saya list disini tentang semua kebaikanmu mungkin tidak akan pernah cukup. Tapi semoga tulisan ini membuat orang lain sadar bahwa menjadi seorang ibu itu tidak mudah. Apalagi menghadapi anak nakal seperti saya ini yang bukan hanya harus menghabiskan sejumlah nominal saja tapi juga keringat, darah dan air mata juga harus selalu kau curahkan untuk saya.
Terima kasih telah merawat saya sampai hari ini mah.
Untuk setiap surat panggilan dari sekolah yang sering kau terima dulu karena saya jarang masuk sekolah, saya ucapkan maaf sebesar-besarnya.
You are the biggest thing I ever have.
Halmahera, 6 November 2015